Jumat, 28 Oktober 2011

salam KORSA !!!!

Sahabat,

Satu tahun yang lalu, aku datang dengan selaksa semangat dan seonggok mimpi. tentang kalian, tentang sebuah tim yang solid, kompeten dan mampu berkarya dalam lingkungan yang kondusif. Pondasi mulai dibangun, pilar-pilar didirikan dan dicat dengan semangat kebersamaan. Satu musim telah terlewati dengan jatuh dan bangun, bongkar pasang pilar-pilar dan strategi. Namun sayang, badai menerpa sangat kencang. Maafkan aku tak mampu menyanga pilar ini, terhempas dalam semak belukar. Patah, terburai dan teronggok..

Sahabat,

Hmmm baiklah, di malam terakhir ini, aku tidak akan bercerita tentang satire tetapi elegi. Karena hidup harus diisi dengan energi positif, harapan dan kekuatan yang menggelora. Dan cerita yang penuh semangat, pencapaian, dan perjuangan akan merangsang DNA kita untuk mengekspresikan dalam wujud selaksa endorfin yang menyebar di sekujur tubuh. Singkatnya, cerita perjuangan akan mencerahkan hidup kita, memberikan motivasi dan pengharapan.

Dan aku tidak bosannya bercerita tentang mimpi, the power of dream. Sekali Allah memberiku tanda Kasih sayangNya, pelangiNya, bahwa mimpi adalah doa, usaha adalah jalan yang lurus dan tawakal/kepasrahan serta kesyukuran adalah leverage atau pengungkit yang sangat efektif yang berlapiskan penyertaanNya.

Awal ramadhan ini, dalam kepedihan dan penyerahan total, aku berbisik lirih kepada Allah, memintanya menuntunku untuk menemukan kembali jalan yang seharusnya aku tempuh. persis syair padi dan maher zain :

"Ketika, ku tak sanggup melangkah,
hilang arah dalam kesendirian,
tiada mentari, bagai malam yang kelam
tiada tempat untuk berlabuh"

Dalam penyerahan total dan "penggadaian" apa yang kumiliki kepadaNya, ternyata aku hanya bisa bersimpuh dan berpasrah pada jalan yang telah ditentukannya. Semula aku berontak dengan apa yang terjadi, meneguhkan diri untuk menghadapinya meski harus bertarung dengan nurani. Namun, justru dalam kepasrahan itu, jalan terang menghampiri berubi-tubi dan aku dapat berfikir dengan jernih. Aku teringat kembali dengan selaksa mimpi yang kubawa setahun yang lalu.Maka, ketika aku tahu mimpi itu telah hancur dan tak mungkin lagi dapt diperbaiki, maka aku tidak akan merangkainya kembali. Aku hanya mengumpulkan serpihannya dan memasukkannya dalam kotak memoriku. Yang aku lakukan adalah membuat mimpi baru yang lebih besar dan lebih indah. Mungkin mimpiku kurang besar, sehingga mudah tergoyah angin timur.

Sahabat,

Aku senang sekali ketika ada yang mengatakan, "bermimpilah yang kuat, maka semesta akan bekerja untukmu". Dan sekali lagi aku diingatkan olehnya.dan dalam waktu yang sangat singkat, mimpiku terasa sangat dekat. Ia yang telah mendekatkannya. Allah telah memerintah semesta bekerja untuk mimpiku. mimpi yang lebih besar.

Sahabat,

Maafkan aku harus undur diri sebelum kalian. Mundur dari medan laga. Kalian adalah pelangiku di sini. Pendaran diversity dalam sebuah harmoni yang indah. Merangkai kalian menjadi bangunan yang utuh dan kuat memang tidak mudah. Tidak sebagaimana Allah mencipta pelangi. Kalian adalah mimpiku di sini. Hanya saja mimpi ini belum lagi sempurna, meski aku tahu kalian begitu sempurna.

Aku minta ijin untuk pergi ke pelangi yang lain, pelangi yang ditunjukkan Allah kepadaku. Mengejar mimpi yang lebih besar...

Sampai jumpa, kawan, sampai bertemu kembali, dalam atmosfer yang lebih indah.

Terima kasih atas segala kebersamaan dan dukungannya selama ini

Mohon maaf karena aku tahu, salahku pada kalian lebih besar dari kebaikanku

Ambil apa yang baik dariku, dan buang apa yang buruk dariku....

tetap jalin silaturrahim ....

created by julmi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar